Hari tahun baru bananas disibukkan dengan agendanya masing-masing. beda dibanding tahun kemaren yang meskipun ada segelintir ganz, tapi masih menyempatkan diri buat kumpul2. setahun yang lalu gw masih bisa ngeliat akbar. manusia ajaib itu selalu menyempatkan diri bertemu bananas dijogja, meskipun tinggal disemarang. udah lama gw ga denger cerita-cerita hiperbolisnya sambil sesekali curcol. gitu juga dengan anak2 yang lain Edo dan aat menyempatkan diri tahun baruan dijogja, wanda, erwin, , dkk.. menghabiskan waktu di warung kopi tanpa arah obrolan yang jelas, kadang kita bisa serius membahas perekonomian indonesia, perusahaan minyak, sesekali diselipi omongan tentang wanita, yang ujung-ujungnya dijadikan bahan untuk ceng-cengan. Jauh dari keriuhan malam tahun baru yang penuh dengan bunyi klakson dan cahaya warna warni petasan, gw merasa diantara mereka adalah tempat ternyaman untuk menghabiskan tahun baru meskipun tanpa perayaan berarti dan berbagai formalitas pergantian tahun.
Tahun ini perayaan masih seperti dulu. Tetap dengan kemacetannya, kembang api dan bunyi klakson dimana2. beberapa jam sebelumnya gw berpikir, betapa cepat waktu mengubah kita, perjalanan hidup itu begitu dinamis. Begitu banyak perubahan-perubahan besar dalam hidup kita setahun belakangan ini, Benar2 masa yang melelahkan buat bananas. Gw sering mendengar keluh kesal dari mereka, tentang percintaan yang berantakan, skripsi, atau teman,, dan memang kenyataannya lebih mudah menyerah serta bersikap apatis dibanding maju menghadapinya, meskipun kita tau kita sudah lelah untuk menghadapinya. Ibarat ulat yang telah berubah menjadi kupu-kupu, meskipun si kupu-kupu terlihat lebih indah, namun ia harus berjuang lebih keras dibanding saat dia menjadi ulat. Itulah pelajaran hidup yang paling dasar.
kmaren bananas ga kumpul ditahun baru. ada banyak hal yang berubah terkadang merubah prioritas hidup kita. Yang gw tau sekarang anak-anak punya prioritas yang lebih jelas, hidup sudah mulai berkata pada kita “hey, inilah saatnya”. Malam ini beda dibanding setahun yang lalu, tanpa kemeriahan bananas, candaan ato ceng-cengan yang kadang-kadang bikin kesel, dan ketoprak dari rifky-bintang, semua pun tenggelam dalam kesibukkannya masing-masing. ,,saat detik-detik menjelang pergantian tahun baru, yang gw tau Edo dan aat pergi ke jakarta demi cintanya, sedangkan yang lain pergi pacaran (bintang dengan putri dan wanda dengan dita dan erwin dengan acol). well, akbar masih dalam penyendiriannya,,sementara gw ma rifky yang kumpul ama teman masing-masing.
Cerita tentang bananas memang gada habisnya. Tiba-tiba gw ingin merunut semua kejadian yang pernah gw alami di tahun 2008 setidaknya dengan begitu kita bisa menyadari betapa mahalnya arti setahun itu. dan memang sebagian dari diri kita masih stuck oleh bayang-bayang tahun lalu. Satu pelajaran dari tahun baru adalah kita ga bisa mengulang kembali waktu, untuk itulah kenapa tahun baru itu ada. Mengingatkan kepada kita waktu ga bisa berputar kembali, satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memulai chapter baru agar kita bisa tetap melangkah kedepan. Ternyata hidup mengajarkan kita lebih banyak daripada semua buku yang pernah kita baca. Meskipun ini bukan permasalahan seberapa banyak hidup mengajari kita, tapi lebih kepada bagaimana kita bisa memetik hikmah dari apa yang telah kita alami.
ya begitulah cuy, meskipun gw sedikit menyesal tahun baru kemaren kita ga bisa kumpul bareng, gw bangga punya teman-teman kaya kalian, ibarat tahun 2 tahun yang lalu kita adalah ulat yang masih sering keluyuran tanpa tujuan, tahun lalu adalah proses transformasi menjadi kepompong dan tahun ini sayap-sayap itu sudah muncul, maka dimulailah perjuangan untuk mengepakkan sayap agar kita bisa terbang tinggi. Tahun ini gw punya satu resolusi gw yang belum berubah ditahun kemaren, eventhough now we walk on a distinguished road, i hope our friendship stretches on the same path.
saat satu-persatu dari kita berhasil, gw harap hati kita tetap naas! Eh, Maksud gw bananas!
Warm regard,
from the unluckiest bananas boy..
2 komentar:
OK OK OK OK
MANTAP LAH
erwin p sirait
irwanda bilang...
iyalah cuy, jgn misah2 lah kita, naas tetep naas, apapun keadaanya
Posting Komentar